Sejatinya kita perlu tidak ragu ketika membaca Alqur an (benar: Al-Quran). Allah Swt. berfirman, “Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (QS Al-Baqarah [2]: 2). Makna yang terkandung di dalamnya, sangat mencerahkan sekali.
Kitab
suci Al-Quran ini menurut M Quraish Shihab memuat jawaban atas masalah
yang terjadi saat diturunkan di negeri Arab. Namun, meski telah berusia
seribu empat ratus tahun lebih, Al-Quran masih bisa dijadikan panduan untuk menjawab persoalan-persoalan kekinian.
Kondisi
bangsa Arab sebelum kedatangan Islam kacau balau, baik dari segi
pemerintahan, sosial-budaya dan moralitas. Kesemrautan dari segi
pemerintahan, misalnya, ada banyak qabilah (suku/ etnis) yang tidak bersatu padu. Qabilah yang terbesar dan terkuatlah yang akan menguasai qabilah yang lebih kecil sekaligus pemegang tampuk kekuasaan tertinggi di daerah Arab.
Kerusakan moral masyarakat Arab dikenal dengan istilah jahiliyah. Jahiliyah-nya masyarakat Arab disamping musyrik, juga penyimpangan nilai yang menjauh dari ciri masyarakat bermoral. Misalnya, freesex (seks
bebas, kekejaman rumah tangga (termasuk penganiyan terhadap budak),
pembunuhan dengan sebab yang sepele, pencurian, mabuk-mabukan dsb.
Nah, kehadiran Al-Quran di muka bumi adalah sebagai pusaka berharga yang mampu membenahi kejahiliyahan warga Arab.
Jika
kita mengamati secara seksama, justru salah satu kemukzijatan Al-Quran
adalah keterkaitan pesan-pesan teks dalam memproduksi hukum baru untuk
menyelesaikan persoalan di masyarakat. Di mana pun dan kapan pun.
Al-Quran adalah kitab yang dapat menyesuaikan, yang dijadikan untuk
memecahkan suatu masalah.
Sebagai
pedoman hidup umat Islam, Al-Quran akan selalu menjawabnya.
Kemampuannya menjawab berbagai persoalan memang harus didukung dengan
ilmu-ilmu lainnya (‘ulumul-quran) sebagai alat untuk
menafsirkannya. Jadi, jelaslah bahwa kedinamisan Al-Quran adalah salah
satu bukti keunggulannya atau mukjizat tak terhingga.
Al-Quran Petunjuk Hidup
Yakinlah
bahwa Al-Quran itu merupakan petunjuk bagi hidup, sebagaimana Allah SWT
mengenalkan Al-Quran kepada manusia sebagai petunjuk bagi orang–orang
yang bertaqwa.
Adapun
bagi orang yang tidak mengerti bahasa Al-Quran, solusinya bertanya pada
yang mampu (orang taqwa dan berilmu). Maka di sanalah Al-Quran sebagai
petunjuk manusia, kendati kamu tidak mengerti bahasanya (jika tidak mampu ilmunya).
“Apakah
belum tiba waktunya bagi orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan mengingat kebenaran apa yang diturunkan-Nya
(al-Qur'an) dan janganlah mereka seperti ahli kitab sebelum mereka,
telah lama mereka berpisah dari ajaran Nabinya, sehingga hati mereka menjadi kasar (tidak tembus cahaya kebenaran), dan kebanyakan mereka menjadi orang fasik.” (QS Al-Hadid: 16).
Al-Quran sebagai mukjizat tidak akan bisa dikalahkan oleh kitab mana pun. “Kami
bukan menurunkan al-Qur'an kepadamu untuk menyusahkan dirimu. Melainkan
menjadi peringatan bagi orang yang takut Tuhannya. Dia turun dari dzat
yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi Ar-Rahman (Allah) itu bersemayam di atas singgasana 'arsy.
Kepunyaan-Nya
segala apa yang ada di antara keduanya, dan apa-apa yang ada di bawah
petala (lapisan) bumi. Jika engkau keraskan perkataan, Dia mengetahui
apa yang dirahasiakan dan apa yang lebih tersembunyi. Allah, tidak ada
tuhan kecuali Dia. Bagi-Nya ada beberapa nama yang indah.” (QS Thaha: 1-8).
Jadi, Al-Quran adalah pedoman hidup umat Islam
sepanjang zaman, pusaka tersakti yang dimiliki kaum Muslimin. Di
dalamnya ada semangat hidup yang terus mengarungi ruang dan waktu. Maka
berpegang teguhlah kepada kitab Allah yang mulia, agar hidupmu sejalan
dengan Islam sampai pada tujuan akhir, yakni bahagia dunia dan akhirat.
Tips Mengistimewakan Al-Quran
- Ambil wudhu
- Baca secara tartil
- Pahami setiap makna dalam ayat Al-Quran
- Renungkan makna setiap ayat dalam kehidupan kita
- Coba amalkan dalam kehidupan sehari-hari apa yang terdapat dalam Al-Quran
Cobalah mulai sekarang Anda memperlakukan Al-Quran sebagai sumber pengetahuan yang akan mengantarkan diri Anda meraih ridha-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar