Suatu
ketika para nelayang Jepang mencari ikan di tengah lautan luas. Lautan
tersebut cukup jauh dari daratan. Mereka menangkap ikan – ikan salmon
untuk dibawa ke daratan. Orang – orang jepang tentu menginginkan ikan
yang segar, tapi ikan yang dibawa para nelayan tersebut telah mati
ketika sampai di daratan sehingga tidak segar lagi. Lalu nelayan –
nelayan itu berpikir bagaimana caranya agar ikan – ikan itu tidak mati
ketika sampai di daratan.
“Ah. . . mungkin kita harus letakkan di bak yang berisi air dalam kapal kita.” Pikir mereka.
Hal
itu pun dicoba, tapi tetap saja ikan – ikan salmon itu tetap mati
ketika sampai di daratan akibat perjalanan yang memakan waktu yang lama
ini.
“Bagaimana kalau diberi es?.”
Di dalam bak air tersebut diberi es, namun tetap saja ikan salmon itu mati dan tak segar lagi.
Sebenarnya apa yang membuat ikan
– ikan salmon itu bertahan hidup. Ternyata di dalam bak itu ikan – ikan
salmon tersebut dikejar – kejar oleh si anak ikan hiu. Mereka terus
dikejar – kejar tanpa henti. Untuk bertahan hidup tentu ikan – ikan
salmon itu berenang dengan gesit untuk menghindari dari anak ikan hiu
tersebut. Mereka sekuat tenaga berjuang untuk mempertahankan hidup
mereka sampai akhirnya ketika sampai di daratan mereka masih bisa
bertahan hidup.
Itulah yang membuat mereka bisa
bertahan hidup. Harapan dan terus bergerak, itu yang mereka lakukan.
Bayangkan jika kita hidup tanpa memiliki harapan dan hanya merenung
meratapi takdir apalagi yang kita tunggu selain mati, dan orang yang
hidup tanpa harapan tak ubahnya seperti mayat hidup. Maka dari itu
berharaplah, bergeraklah, berkaryalah untuk hidup ini. “Agar engkau
hidup dan tetap hidup untuk memberikan hidup untuk hidup”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar